Senin, 16 April 2012

Contoh Proposal Pengajuan Izin Operasional

Pengajuan izin operasional harus mengajukan proposal dengan dilampiri oleh persyaratan-persyaratan tertentu. Untuk memudahkan silahkan gunakan contoh melalui link berikut:

https://docs.google.com/document/d/1GXgeZ6GAJjF--UZOh1HMSAXxQN0S6s7U1vwuY0uPWJw/edit

Semoga bermanfaat.

Minggu, 15 April 2012

Kelengkapan pengurusan izin operasional sekolah

Kelengkapan izin operasional umumnya adalah sebagai berikut:


1. Latar Belakang
    - Pendirian yayasan
    - Pendirian Sekolah Dasar
 
2. Susunan Pengurus
    - Yayasan
    - SDIT
 
3. Struktur Organisasi
    - Yayasan
    - Sekolah
 
4. Rencana Induk Pengembangan Sekolah
    -  visi dan misi
    - Ketenagaan/Kepegawaian
    - Pembiayaan
    - Rencana Pentahapan Pelaksanaan
    -  Program Pendidikan (kurikulum)
 
5. Sarana dan Prasarana
     -  lahan
 
6. Fotocopy Sertifikat tanah wakaf
 
7.  Fotocopy akta pengganti ikrar wakaf
 
8.  Fotocopy Akta pendirian yayasan
 
9. Surat Keterangan Terdaftar (Dirjen Pajak)
 
10. Data Dewan guru dan dan Non Guru
 
11. Fotocopy Ijazah guru dan non guru
 
12. Data siswa/siswi
 
13. Surat Dukungan Warga Masyarakat
 
14. Surat Permohonan Rekomendasi
       - Sekolah Sejenis (SD Negeri)
       - Desa
       - Camat
       - UPTK Cileungsi
 
15. Surat Rekomendasi
       - Sekolah Sejenis (SD Negeri)
       - Desa
       - Camat
       - UPTK Cileungsi
 
16. Surat Keputusan Yayasan
       - Penyelenggaraan SDIT
       - Pengangkatan Kepala Sekolah
       - Pengangkatan guru
       - Pengangkatan Staff
 
17. Denah Peta Lokasi SDIT
 
18. Rencana Umum Tata Ruang
 
19. Foto-foto kegiatan KBM dan lainnya

Selasa, 22 November 2011

CONTOH PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE


Langkah Pertama:
Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai


Dalam langkah ini dipilih materi  IPA untuk tingkat SD kelas IV semester 2 dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang sudah ditentukan oleh pemerintah (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Dalam contoh ini kita mengambil contoh standar kompetensi ke-10 dan kompetensi dasar no 10.3.
Langkah selanjutnya kita mengembangkan indikator berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang kita pilih. Pengembangan indikator ini dikembalikan kepada masing-masing sekolah sebagai satuan pendidikan. Sebagai contoh kita kembangkan indikator sebagai mana di bawah, yaitu no 10.3.1 sampai dengan 10.3.4

MATERI IPA KELAS IV SEMESTER 2

STANDAR KOMPETENSI

10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan


KOMPETENSI DASAR

10.1 Mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya matahari, dan gelombang air laut)
10.2 Menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor)
10.3 Mendeskripsikan cara pencegahan kerusakan lingkungan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor)


INDIKATOR

10.3.1 Mendeskripsikan kerusakan lingkungan berupa banjir
10.3.2 Mengidentifikasi akibat banjir bagi kehidupan manusia
10.3.3 Mengidentifikasi sebab-sebab terjadinya banjir
10.3.4 Mengidentifikasi cara pencegahan banjir







Langkah Kedua:


Menyajikan materi sebagai pengantar

Materi pengantar dapat berupa apersepsi terkait materi yang telah disampaikan sebelumnya. Dalam hal ini kompetensi dasar 10.1 dan 10.2. Materi pengantar disampaikan sebagai upaya memberikan kerangka berfikir kepada siswa mengenai apa yang akan dipelajari.
Perlu dihindarkan menjelaskan materi yang akan dipelajari secara detail (rinci) dikesempatan awal. Penjelasan materi di awal  pembelajaran akan menyebabkan anak melaksanakan kegiatan berikutnya secara kaku, seperti robot. Karena seolah-olah sudah dituntun oleh penjelasan di awal pembelajaran.



Langkah Ketiga:
Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi

Perlu diperhatikan dalam pemilihan gambar:
1.      Gambar cukup jelas dan kalau memungkinkan berwarna
2.      Gambar cukup besar sehingga bisa dilihat oleh semua siswa
3.      Gambar sudah dilengkapi dengan alat untuk mendisplay. Contoh: doubletape, lem, atau yang lainnya
4.      Kalau gambar tidak cukup besar dan tidak dapat dilihat oleh semua siswa dapat dilakukan variasi dalam pelaksanaan model belajar ini sabagaimana dalam langkah empat.

Pilihan Gambar 1:
 
 (GAMBAR ORANG BUANG SAMPAH SEMBARANGAN)
 
 
Gambar 2:
 (GAMBAR SAMPAH YANG MENUMPUK)
 

Gambar 3:
 (GAMBAR HUTAN YANG GUNDUL)
 

Gambar 4:
 (GAMBAR HUJAN DERAS)
 

Gambar 5:
 (GAMBAR BANJIR)
 

Gambar 6:
 (GAMBAR AKIBAT BANJIR)
 


Langkah Keempat:
Guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis

Apabila gambar tidak cukup besar sehingga tidak mampu dilihat oleh semua siswa maka perlu dilaksanakan variasi dalam langkah keempat sebagaimana berikut:
1.      Siswa dibagi dalam kelompok kecil (4 atau 5 kelompok)
2.      Gambar diperbanyak sejumlah kelompok dan dibagikan kepada masing-masing kelompok.
3.      Gambar dapat pula dibuat berbeda masing-masing kelompok namun dengan tema yang sama yaitu mengenai banjir.
4.      Masing-masing kelompok memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis.


Langkah Kelima:
Guru menanyakan alasan/dasar pemilihan urutan gambar tersebut

Variasi dalam langkah kelima ini adalah masing-masing kelompok mempresentasikan urutan gambar yang telah disusun dan menjelaskan alasan/dasar pemilihan urutan gambar tersebut. Dalam memperkaya metoda dan memperdalam materi guru juga bisa memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk bertanya, mengkoreksi, atau menambahkan presentasi dari kelompok lain.


Langkah Keenam:
Dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai menamkan konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai


Langkah ketujuh:
Kesimpulan/rangkuman

MENDIDIK ANAK DURHAKA


Anak adalah harapan orangtua di dunia dan di akhirat.. Anak menjadi penyejuk mata dan penenang hati orang tua di dunia. Pengirim do’a dan amal sholeh ketika telah meninggalkan dunia. Oleh karena itulah kelahirannya diharapkan dan dinanti oleh setiap pasangan. Saya yakin termasuk anda di dalamnya.
            Namun, kehadirannya yang diiringi dengan air mata kebahagiaan terkadang diakhiri dengan air mata kepedihan dan kekecewaan. Harapan berubah menjadi nestapa, manakala si buah hati tumbuh besar. Kelucuan sikap dan perilaku berubah menjadi pelecehan. Senyum manisnya menjadi senyum sinis. Kata-kata lembutnya menjadi makian dan cacian.
            Ketika itulah harapan menjadi musnah. Sebagaimana yang dikeluhkan seorang laki-laki kepada khalifah Umar bin Khaththab.
            Diriwayatkan bahwa seorang laki-laki datang kepada Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu yang pada waktu itu menjabat jabatan khalifah/pemimpin Islam. Lelaki itu bermaksud mengadukan kedurhakaan anaknya. Mendengar penuturan laki-laki itu, Umar memanggil anak laki-laki tersebut dan bertanya perihal kedurhakaannya. Anak itu menjawab: “Wahai amirul mukminin, bukankah anak juga memiliki hak-hak yang harus dipenuhi oleh ayahnya?” Umar berkata: “Tentu.” Anak itu bertanya, “Apakah hak-hak anak itu, wahai amirul mukminin?” Umar menjawab, “Memilihkan ibu yang baik, memberikan nama yang baik kepadanya dan mengajarkan Al-Qur’an kepadanya.” Anak itu berkata lagi, “Wahai amirul mukminin, sesungguhnya ayahku belum pernah menunaikan salah satupun diantara semuanya itu. Adapun ibuku seorang wanita ethiopia dari keturunan majusi (penyembah api). Ayahku telah memberi nama Ju’al (kumbang kelapa) kepadaku dan ia belum pernah mengajarkanku satu huruf pun dari Al-Qur’an.” Kemudian Umar menoleh kepada laki-laki itu dan berkata, “Engkau telah datang kepadaku untuk mengadukan bahwa anakmu telah berbuat durhaka kepadamu, padahal engkau telah mendurhakainya sebelum ia mendurhakaimu dan engkau telah berbuat buruk kepadanya sebelum ia berbuat buruk kepadamu.”
            Saudaraku inilah hakekat pendidikan itu. Yaitu orang tua menunaikan hak anak lalu kemudian anak yang menunaikan hak orang tuanya. Bukan sebaliknya! Orang tua mendurhakai anak kemudian gantian anak yang mendurhakai orang tuanya.

Agar terhindar dari kedurhakaan anak maka hendaklah diambil tiga langkah penting,yaitu:

Memilih/Menjadi Ibu Yang Baik

Rasulullah shalallahu'alaihi wa sallam telah bersabda, sebagaimana yang diriwayatkan Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu:
“Wanita dinikahi karena empat perkara yakni karena hartanya, karena keturunannya, kerena kecantikannya dan karena agamanya. Maka dari itu, pilihlah berdasarkan agamanya  niscaya cukup bagimu.” (Muttafaqun alaih)
            Pendidikan anak pastilah berawal dan pendidikan seorang ibu. Disadari atau tidak, Ibu menjadi guru yang pertama dan utama. Anak pertama kali belajar berbicara, bersikap, dan berperilaku dari seorang ibu. Oleh karena itulah sangat penting seorang ibu yang baik.
            Sekarang marilah kita renungkan! Bagi para Ibu: “Apakah kita telah menjadi ibu yang baik bagi anak kita?”  Bagi para suami : “Sudahkan kita memilih ibu yang tepat untuk anak kita?”
            Apapun hasil perenungan anda, saya yakin bahwa kita sepakat, bahwa kita harus senantiasa berupaya agar “Ibu menjadi lebih baik”. Caranya cukup satu, yaitu agama. Artinya: tingkatkan pemahaman dengan belajar agama Islam, kemudian berprilakulah sesuai dengan pemahaman agama Islam. Didiklah anak dengan ilmu dan suri tauladan, Insya Allah anak kita bisa belajar dengan mencontoh sebelum mendengarkan dan berbicara.



Memberi Nama Yang Baik

            Alangkah kelirunya orang yang berkata, “Apakah artinya sebuah nama”. Dalam Islam, pemberian nama pada anak justru merupakan hal yang tidak dapat diabaikan. Oleh karena itu, pilihlah nama yang baik bagi anak anda, tinggalkanlah nama-nama yang tidak bermakna atau yang memiliki artian yang jelek. Imam Abu Daud meriwayatkan dengan sanad Hasan dari Abi Darda radhiyallahu ‘anhu, ia mengatakan bahwa Rasulullah shalallahu'alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya pada hari kiamat nanti, kalian akan dipanggil dengan nama-nama kalian dan nama-nama bapak kalian. Oleh karena itu perbaguslah nama-nama kalian.”
            Sebagai bukti pentingnya penggunaan nama yang baik, Rasulullah shalallahu'alaihi wa sallam pernah mengganti nama seseorang yang bermakna kurang baik dengan nama yang bermakna baik. Diantaranya sebagaimana yang diriwayatkan oleh Bukhari dari sa’id bin Musyayaf dari bapaknya dari kakeknya berkata: “Aku datang kepada Nabi shalallahu'alaihi wa sallam. Beliau bertanya, “Siapa namamu?” Aku menjawab, “Hazn (duka cita)”. Beliau bersabda, “Namamu diganti Sahl (mudah).”
            Nama adalah doa orang tua yang dilekatkan pada anak sepanjang hidupnya. Didalam nama itu terkandung harapan. Karena itulah, belum terlambat untuk merubah nama yang jelek, sebagaimana belum terlambat untuk mengharapkan anak yang sholeh.


Mendidik Dan Mengajar Al-Qur’an Kepada Anak

            Al-Qur’an adalah sebuah kitab yang di dalamnya terkandung ajaran akhlak yang tinggi dan sempurna, baik akhlak kepada Allah, akhlak kepada nabi, akhlak kepada diri sendiri, akhlak kepada sesama muslim, akhlak kepada hewan dan tumbuhan dan tentu saja akhlak kepada kedua orang tua.
            Mendidik dan mengajarkan Al Qur’an kepada anak termasuk juga mendidik dan mengajarkan berakhlak yang baik kepada orang tuanya. Oleh karena itulah tidak sempurna akhlak seorang anak kepada orang tuanya sebelum dididikan dan diajarkan Al Qur’an kepadanya.
            ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha ketika ditanya tentang akhlak Rasulullah shalallahu'alaihi wa sallam ia menjawab bahwa akhlak beliau adalah Al-Qur’an. Oleh karena itulah ajarkan anak kita mengenal Al Qur’an, membacanya, dan memahami kandungannya. Jadikanlah Al-Qur’an sebagai teman anak anda agar ia tumbuh dengan nilai-nilai Al-Qur’an tertanam dalam jiwanya.

Lembar Observasi Peningkatan Kinerja Guru



SEKOLAH ...............................................................................
SEMESTER ........TAHUN AJARAN ...................



A. Data Guru

1. Nama Guru                         : ……………………………………………………………………
2. NRP                                   : ……………………………………………………………………
3. Hari/Tanggal                        : ……………………………………………………………………
4. Waktu                                 : ……………………………………………………………………
5. Jenis Kegiatan                     : ……………………………………………………………………
6. Lokasi/Kelas                       : ……………………………………………………………………
7. Mata Pelajaran                    : ……………………………………………………………………
8. Kompetensi Dasar               : ……………………………………………………………………
9. Hasil Belajar                        : ……………………………………………………………………

B. Kemampuan guru dalam membuat Rencana Pembelajaran (lesson plan) dalam satu pertemuan

Petunjuk Pengisian!
Lingkarilah angka-angka di bawah ini sesuai penilaian anda yang mewakili kemampuan guru dalam membuat rencana pembelajaran.
Semakin besar nilai yang anda pilih, maka semakin tinggi kemampuan guru dalam membuat lesson plan.

NO
ASPEK YANG DINILAI
SKOR PENILAIAN
1
2
3
4
5
1
Kelengkapan seluruh komponen yang ada di dalam lesson plan (kompetensi dasar, hasil belajar, langkah pembelajaran, metodologi, waktu , media pembelajaran, dan evaluasi)
1
2
3
4
5
2
Kelengkapan perumusan langkah pembelajaran yaitu kegiatan pembuka (opening), kegiatan inti, kegiatan penutup.
1
2
3
4
5
3
Kesesuaian menentukan alokasi waktu dalam pembelajaran (kegiatan pembuka 10%, kegiatan inti 70%, kegiatan penutup 20%)
1
2
3
4
5
4
Kemampuan mengorganisasi materi pelajaran ( dari yang mudah ke sulit, kongkrit ke abstrak, umum ke khusus)
1
2
3
4
5
5
Kemampuan penentuan alat bantu pembelajaran yang dapat merangsang minat siswa untuk belajar dan menangkap konsep yang diajarkan secara lebih dalam dan mudah.
1
2
3
4
5
6
Kemampuan dalam memilih metodologi yang mampu melibatkan seluruh siswa untuk belajar.
1
2
3
4
5
7
Kesesuaian dalam memilih alat penilaian (konsep bisa berupa tes lisan dan tulisan, keterampilan bisa berupa praktek dan pengamatan dan siap berupa pengamatan)
1
2
3
4
5
8
Kejelasan dalam prosedur penilaian.
1
2
3
4
5

Komentar Observer
…….
 

B. Kemampuan Guru dalam melaksanakan prosedur penilaian pembelajaran di dalam kelas.


NO
Kesiapan Guru sebelum Memulai Pembelajaran
SKOR PENILAIAN
1
2
3
4
5
1
Kesiapan guru yang berhubungan dengan materi atau bahan ajar yang akan disampaikan kepada siswa (Apakah guru sudah menguasai di luar kepala atau masih membuka-buka buku)
1
2
3
4
5
2
Kemampuan guru dalam mempersiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan selama pembelajaran (Setting kelas, pembagian kelompok, media yang dibutuhkan, lembar tugas dan alat evaluasi)
1
2
3
4
5
3
Kesesuaian pembuatan lesson plan dengan apa yang diajarkan di lapangan
1
2
3
4
5

NO
Kemampuan guru dalam melaksanakan langkah-langkah pembelajaran di kelas
SKOR PENILAIAN
1
2
3
4
5
1
Kemampuan mempersiapkan kondisi siswa untuk belajar (mengucapkan salam, dll)
1
2
3
4
5
2
Kreatifitas guru dalam menarik perhatian siswa ketika memulai pembelajaran
1
2
3
4
5
3
Kemampuan guru dalam mengaitkan apa yang dipelajari pada pembelajaran sebelumnya dengan apa yang dipelajari saat ini
1
2
3
4
5

NO
Kemampuan melaksanakan kegiatan inti
SKOR PENILAIAN
1
2
3
4
5
1
Kemampuan guru dalam menjelaskan konsep yang diajarkan secara sederhana dan mudah dimengerti
1
2
3
4
5
2
Kemampuan memberi contoh yang dapat meningkatkan pemahaman siswa
1
2
3
4
5
3
Kemampuan memfasilitasi siswa sehingga mampu menemukan sendiri konsep yang diberikan
1
2
3
4
5
4
Kemampuan melaksanakan pembelajaran dengan urutan yang logis (mudah ke sulit, kongkrit ke abstrak, umum ke khusus)
1
2
3
4
5

NO
Kemampuan Guru dalam mengorganisasi waktu, media pembelajaran dan manajemen kelas
SKOR PENILAIAN
1
2
3
4
5
1
Kemampuan memanfaatkan waktu yang tersedia dengan ketuntasan belajar siswa
1
2
3
4
5
2
Apakah guru menggunakan media pembelajaran? Bila ya lanjutkan ke point berikutnya
1
2
3
4
5
3
Kemampuan memilih media yang mudah didapat, mudah dibuat, dan mudah digunakan dalam pembelajaran
1
2
3
4
5
4
Kemampuan membuat media yang dipilih dalam meningkatkan pemahaman siswa
1
2
3
4
5
5
Kemampuan media yang dipilih dalam meningkatkan pemahaman siswa termasuk siswa yang duduk di belakang
1
2
3
4
5
6
Kemampuan media dalam mempertahankan minat belajar siswa selama pembelajaran
1
2
3
4
5
7
Kemampuan memilih kegaitan pembelajaran yang sesuai dengan kondisi kelas, materi, lingkungan
1
2
3
4
5

NO
Kemampuan melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar
SKOR PENILAIAN
1
2
3
4
5
1
Kemampuan memilih jenis penilaian yang sesuai dengan hasil belajar yang ingin dicapai
1
2
3
4
5
2
Kemampuan melaksanakan penilaian selama PBM berlangsung
1
2
3
4
5
3
Kemampuan melaksanakan penilaian pada akhir pelajaran
1
2
3
4
5

NO
Kemampuan manajemen suara
SKOR PENILAIAN
1
2
3
4
5
1
Kemampuan manajemen suara guru, sehingga dapat didengar oleh seluruh siswa
1
2
3
4
5
2
Kemampuan mengatur tinggi rendah dan volume suara guru selama pembelajaran
1
2
3
4
5
3
Kemampuan manajemen suara dalam menangani sikap siswa yang tidak diinginkan
1
2
3
4
5

NO
Kemampuan mengakhiri pembelajaran
SKOR PENILAIAN
1
2
3
4
5
1
Kemampuan memberikan ringkasan dan bersama-sama siswa menyimpulkan apa yang dipelajari dalam pertemuan
1
2
3
4
5
2
Kemampuan tindak lanjut
1
2
3
4
5